Pemkab Lutim Ikuti Rakor Penanganan Inflasi Tingkat Provinsi Sulsel Secara Virtual

0
TAPOJIE.COM — Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mengikuti rapat koordinasi stabilisasi pasokan dan harga beras serta hasil pertemuan koordinasi stabilisasi pasokan dan harga pangan pengendalian inflasi tingkat Provinsi Sulawesi Selatan secara virtual, di Aula Media Center Diskominfo-SP Lutim, Rabu (11/10/2023).
Rapat Koordinasi ini dipimpin oleh Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dr. H. M. Ichsan Mustari, Kepala Bagian Sarana Perekonomian dan SDA Biro Ekbang Setda Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. Abdul Azis Bennu dan Pemda Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi Selatan.
Sementara dari Pemkab Lutim dihadiri Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir didampingi Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan, Andi Juana Fachruddin, Perwakilan OPD Terkait, Perwakilan Camat se Kabupaten Luwu Timur dan Perwakilan Gudang Bulog Maleku Mangkutana.
dr. H. M. Ichsan Mustari mengatakan, rapat koordinasi ini sebagai tindak lanjut surat edaran Gubernur Sulawesi Selatan tentang optimalisasi penanganan inflasi di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
“Tercatat, inflasi dan andil inflasi month to month september 2023 pada lima kota di Sulawesi Selatan antara lain : Pare-pare (0,16%), Palopo (-0,15%), Makassar (-0,09%), Bulukumba (0,28%), dan Watampone (0,25%) hal ini perlu diperhatikan lebih baik lagi,” kata H.M. Ichsan.
“Rapat koordinasi ini merupakan tindak lanjut surat edaran Gubernur Sulsel tentang optimalisasi penanganan inflasi di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan sehingga diharapkan kedepannya dapat berjalan dengan baik,” tambahnya.
Sementara itu, Staf Ahli Pembangunan Lutim, Rapiuddin menyampaikan apresiasi Bupati Luwu Timur terhadap kolaborasi OPD terkait sehingga dapat mengendalikan inflasi Luwu Timur hingga mencapai 1,22%.
“Bupati Luwu Timur sangat mengapresiasi kolaborasi kita bersama yang dapat mengendalikan inflasi di Lutim hingga mencapai 1,22%, tetapi kita tidak bisa lalai atas pencapaian yang telah diraih sehingga kita perlu terus melakukan pengawasan dan penanganan dilapangan terkhususnya di bahan pangan yang menjadi sumber pokok utama bagi kehidupan masyarakat karena pada saat kondisi inflasi terjadi kenaikan harga bahan pangan pokok strategis yang mempengaruhi daya beli masyarakat,” jelas Rapiuddin.
“Untuk mengurangi dan mengatasi dampak inflasi dan sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan di Kabupaten Luwu Timur, diharapkan OPD terkait dapat terus berkolaborasi dalam optimalisasi penanganan inflasi kedepannya,” harap Rapiuddin. (res/ikp-humas/kominfo-sp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *