Disdagkoprinum Lutim Ancam Sanksi Agen LPG Nakal
TAOJIE.COM — Stok gas LPJ langka menjelang lebaran Idulfitri 1444 Hijriah. Dinas Perdagangan, Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoprinum) Kabupaten Luwu Timur mengancam memberikan sanksi kepada agen nakal.
Berdasarkan hasil sidak yang dilakukan Disdagkoprinum Lutim, di temukan salah satu agen menjual LPG di atas harga yang telah ditetapkan. Sehingga, agen yang beradi di Wawondula, Kecamatan Towuti terancam mendapatkan sanksi. Sanksinya, akan diberhentikan menjadi agen.
Kepala Disdagkoprinum, Senfry Oktavianus mengatakan, pengaduan masyarakat terkait kelangkaan dan penjualan di atas harga eceran tertinggi ditindaklanjuti dengan melakukan sidak di sejumlah agen. Hasilnya, ditemukan agen menjual gas dengan harga Rp 25 ribu.
Harga yang ditetapkan berdasarkan SK Bupati lanjutnya hanya Rp 20 ribu. Untuk itu, agen tersebut akan dilaporkan agar diberikan sanksi. “Masalah kelangkaan, kita sudah mengusulkan tambahan kuota sebanyak 3.360 tabung LPG untuk mengatasi ini. Dan permintaan ini sudah disetujui,” kata Senfry kepada FAJAR, Senin, 17 April.
Penambahan kuota di reguler sambungnya, sudah masuk ke Lutim sejak Jumat, pekan lalu. Sebanyak enam truk menyalurkan gas LPJ. Akan tetapi, justru ada kelangkaan. Apakah ada penimbunan gas LPJ atau tidak, pihaknya masih melakukan penelusuran.
“Inilah yang akan kita telusuri, jangan sampai ada pihak yang mencoba bermain dibalik Kelangkaan ini. Saya ingatkan jangan coba– oba mainkan barang yang di subsidi pemerintah, berat hukumannya itu,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya berjanji untuk memantau dan berupaya untuk menyeimbangkan ketersediaan LPG subsidi ke seluruh wilayah pedesaan yang ada di Kabupaten Luwu Timur. “Kita ingin memastikan bahwa LPG subsidi ini benar-benar diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab,” ucap Senfry.
Dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pangkalan LPG subsidi, Senfry berharap dapat mengurangi risiko kelangkaan LPG subsidi khsususnya dalam bulan ramadhan ini. “Kedepannya, direncanakan akan membuat barcode yang diberikan pada setiap pangkalan LPG agar distribusi tepat sasaran kepada masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, Camat Malili Nasir DJ, meminta agar masyarakat untuk tetap tenang. Sebab, upaya penambahan kuota telah disetujui. Sehingga, masalah kelangkaan gas LPG di kecamatan Malili bisa segera diatasi.
“Kami juga akan turun melakukan pengawasan. Apakah memang ada pihak bermain atau memang kebutuhan masyarakat meningkat menjelang lebaran. Yang pasti masyarakat diharapkan untuk tetap tenang,” imbuhnya. (*)