M Badly, Pembalap Cilik Asal Luwu Timur Mengaspal di Oneprix 2023
TAPOJIE.COM — Kejuaraan Oneprix 2023 diprediksi berlangsung sengit. Apalagi, ada pembalap cilik asal Kabupaten Luwu Timur yang mengaspal. M Badly Ayatuloh namanya.
Ia masih berusia 13 tahun. Namun, Badly berhasil mencatatkan rekor sangat baik selama ikut balapan. Baik ditingkat kabupaten hingga nasional. Atas prestasinya itu, Badly ditarik ke Tim Honda Jayadi Racing Team untuk main di Oneprix 2023.
Pelatih Balap Badly, Dedy Fermadi mengaku jika bakat yang dimiliki Badly harus terus dikembangkan. Makanya, di usia muda yang dimiliki Badly membuatnya tak ragu membawa bocah berusia 14 tahun itu ke ke Jawa untuk bermain di Oneprix, balap kasta tertinggi di Indonesia.
Syukurnya sambung Dedy, orang tua Badly dan team GVK setuju. “Jadi tidak hanya main di Oneprix kelas Rookie. Badly juga ikut serta di program astra honda racing school yang sudah melahirkan pembalap kelas dunia seperti Andi Gilang dan Mario Aji,” kata Dedy.
Di sini lain, ada fakta menarik tentang sosok bocah kelahiran, Burau, 5 Februari 2010 ini. Dikisahkan oleh ayahnya, Muh Albarru alias Alba Memet, jika putranya tidak memiliki niat untuk menjadi seorang pembalap. Melainkan berkeinginan menjadi seorang hafiz Qur’an.
Makanya, Badly yang tamat di SD Jalajja, Kecamatan Burau, Luwu Timur melanjutkan sekolahnya di pondok pesantren Masamba untuk menjadi Hafiz Qur’an. Namun, bencana alam yang menimpa Kabupaten Masamba, membuat Badly trauma dan memilih untuk tidak melanjutkan sekolahnya di pondok pesantren.
“Badly tidak ada niat jadi pembalap. Maunya dia, jadi hafiz. Tapi kemarin ada bencanah di Masamba. Badly sudah tidak mau ke pondok, trauma kena banjir pondoknya di Masamba,” tutur Alba Memet Jumat malam, 17 Maret.
Karena peristiwa bencana alam itu, Badly kembali ke kampung halaman di Lambarese, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu pada tahun 2021. Ayah Badly yang hobi otomotif, secara kebetulan membangun motor balap melibatkan anaknya sebagai joki. Iseng untuk mencoba motor balap racikannya.
Dari hasil uji coba, Alba Memet melihat ada kemampuan dimiliki anaknya dalam mengendarai motor balap. “Jadi saya coba latih di Terminal Tarengge selama dua bulan. Saya liat bakatnya Badly ada. Jadi saya cari sponsor yang mau bantu saya sekolahkan Badly untuk kembangkan bakatnya,” ungkap Alba Memet.
Berkat pergaulan yang cukup luas, Alba Memet mendapat sponsor untuk menyekolahkan Badly di Yogyakarta. Tepatnya di D45 Road Racing Academy, sekolah balap milik Dedy Fermadi. Dari sinilah awal mula karir membalap Badly terus meningkat.
Ajang balapan perdananya di Magelang, Badly berhasil podium satu. Sehingga, team besar mulai melirik Badly untuk berkompetisi di Region Sulawesi A. Hasilnya, Badly berhasil jadi juara umum. Hingga akhirnya, team balap GVK Racing Team asal Kabupaten Luwu Timur mensupport Badly untuk terus menjadi pembalap. (*)