Vale Gagas Pembangunan HPAL Tahun Ini, KKM Dorong Pemda dan Vale Duduk Bersama Membahas Kesiapan SDM

0

TAPOJIE.COM — Pembangunan pabrik HPAL di Desa Lampia, Kecamatan Malili dirancang mulai tahun ini. Kerukunan Keluarga Malili (KKM) mendorong Pemda Lutim dan PT Vale Indonesia (PTVI) Tbk duduk bersama membahas kesiapan SDM.

Ketua Umum KKM, Muh Arfa BM, mengatakan, isu rencana pembangunan high pressure acid leaching (HPAL) oleh PT Vale di Kecamatan Malili, sudah kerap digaungkan pihak manajemen PT Vale. Bahkan, menjanjikan pemberdayaan tenaga kerja lokal utamanya sekitar pabrik.

Berdasarkan informasi yang diterima Arfa sambungnya, PTVI menggandeng perusahaan Zhejiang Huayou Cobalt Company untuk merealisasikan pembangunan HPAL. Investasinya sekitar Rp 29 triliun.

“Merealisasikan ini, Vale menyebutkan kebutuhan tenaga kerjanya sekitar 6000 orang dan memperioritaskan warga lokal. Ini jadi angin segar. KKM dorong pemerintah daerah dan vale duduk bersama persiapkan SDM yang akan digunakan di proyek tersebut,” kata Arfa, Minggu, 21 Mei.

Langkah ini sambungnya, sangat penting guna memastikan kebutuhan SDM yang dibutuhkan. Di sisi lain, memastikan isu yang digaungkan PT Vale tidak sekadar kabar gembira yang tak ada kepastiannya.

“Jangan sampai cuma janji saja. Karena kita tahu pada tahun 2025, ada keperluan besar yang membuat isu ini keluar. Kita mau lihat apa langkah-langkah Vale dan Pemda,” tegas mantan Kepala Desa Laskap ini.

Chief Operating Officer PT Vale Indonesia Tbk Abu Ashar menyampaikan rencana pembangunan HPAL ini beberapa waktu lalu pada kegiatan UKW di Sorowako. Ia menyampaikan, tahun 2023 pembangunan HPAL di Kecamatan Malili dimulai.

Pabri ini ungkap Abu Ashar, akan mengolah limonite atau bijih Nikel berkadar rendah dari lokasi tambang PT Vale di blok Sorowako, menjadi mixed hydroxide precipitate (MPH). MPH inilah dijadikan bahan untuk komponen baterai kendaraan listrik.

Estimasi kapasitas produksi dari pabrik HPAL PT Vale Indonesia di Kecamatan Malili, sebesar 60.000 ton. Dan membutuhkan jumlah Karyawan sekitar 6000 orang dengan memperioritaskan warga lokal. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *