Tokoh Masyarakat Desak BUMD Lutim Garap Nikel Sendiri
TAPOJIE.COM — Kementerian ESDM melelang tiga WIUP di wilayah Kabupaten Luwu Timur (Lutim). Tokoh masyarakat desak BUMD Lutim menggarap nikel sendiri.
Tiga blok yang dilelang yakni, Blok Buluballang dengan luas lahan 1.665 hektar, dengan nilai kompensasi Rp 5,97 miliar. Kemudian, Blok Lingke Utara dengan luas lahan 943 hektar, dengan nilai kompensasi Rp 3,37 miliar.
Dan satu blok lagi, yakni Blok Pongkeru dengan luas lahan 4.252 hektar. Nilai kompensasinya Rp 14,4 miliar. Yang berhak ikut lelang, hanya BUMN dan BUMD. Ini tentu menjadi angin segar bagi BUMD Kabupaten Luwu Timur.
Para tokoh masyarakat di Kabupaten Luwu Timur meminta agar BUMD ikut dan memenangkan lelang ini. “Jangan biarkan putra daerah menjadi penonton,” kata Rahman saat bincang-bincang di Warkop Bintaro, Senin (23/04/24).
Ketua Umum KKM, HM Arfa BM yang turut hadir bersama Faisal (pengusaha), Iwan (Pengusaha), dan Adel (nama sapaan, Pengusaha) turut mendukung BUMD mengambil bagian dalam lelang IUP. Hingga jadi pemenang.
PT. Lutim Gemilang (Perseroda) selaku BUMD yang menjadi andalan Pemda Lutim tak boleh diam. Harus ikut lelang dan memenangkan blok untuk mengelola Nikel sendiri.
Peserta lelang dapat mengakses melalui aplikasi https/Minerba.ESDM.go.id/lelang, menggunakan akun OSS BKPM. Pengumuman rencana lelang dimulai 17 April 2024 hingga hingga 16 Mei 2024.
Kemudian, pendaftaran dan penyampaian dokumen lelang dimulai 17 Mei 2024 hingga 22 Mei 2024. Kesempatan ini sebaiknya dimanfaatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Luwu Timur.
“Ini kesempatan yang baik untuk mengelola Nikel secara mandiri. Jangan kita hanya menyaksikan dan menikmati kerusakan lingkungan,” kata Arfa.
Anggota DPRD Luwu Timur Najamuddin juga meminta kepada Pemerintah Pusat agar memprioritaskan dan memperhatikan BUMD PT Luwu Timur gemilang. Sebab masyarakat dan pemerintah daerah yang merasakan langsung dari dampak aktivitas pertambangan.
Najamuddin meminta kepada seluruh Masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten Luwu Timur mendesak kepada pemerintah provinsi dan pusat agar memprioritaskan BUMD milik Luwu Timur untuk mengelola sendiri Blok nikel yang akan dilelang.
“Jangan BUMD Luwu Timur dijadikan penonton sendiri di Daerah nya, ini perlu kebersamaan untuk meminta dan mendesak kementrian ESDM agar tiga ladang Nikel kita kelola sendiri demi peningkatan kesejahteraan Masyarakat Bumi Batara guru,” harap Najamuddin. (*)