Sungai Malili Merah, Begini Solusi Hasil Rapat KKM bersama Manajemen PT CLM, DLH, dan Instansi Terkait
Sungai Malili Merah, Begini Solusi Hasil Rapat KKM bersama Manajemen PT CLM, DLH, dan Instansi Terkait
TAPOJIE.COM — Kondisi DAS Malili sangat memperihatinkan. Merah, bagaikan lumpur. Aktivitas pertambangan PT CLM diduga penyebabnya.
Kerukunan Keluarga Malili (KKM) secara tegas meminta, agar pihak Manajemen PT Citra Lampia Mandiri (CLM) bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi mendapat respon positif. Dimana, pihak Manajemen PT CLM bersedia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Hal ini disampaikan langsung pihak Manajemen PT CLM saat rapat bersama Ketua Umum KKM, Muh Arfa BM, Kadis DLH Kabupaten Luwu Timur, Andi Makkaraka, Kabid SDA PU Kab. Luwu Timur, Syafruddin Syahrir, Camat Malili, Nasir DJ, dan Perwakilan Team koordinasi Pengelolaan Sumber daya air-TKPSDA Wilayah sungai Towari Lasusua Sultra di ruang rapat DLH Lutim, Kamis, 27 April.
“Adapun yang menjadi masalah (keruhnya sungai Malili) disebut karena aktivitas pertambangan CLM, tentu akan kita benahi. Apalagi sudah banyak masukan bagaimana menyelesaikan persoalan ini. Insyaallah kita akan menyelesaikan masalah ini,” kata Wakil KTT PT CLM, Aulizar saat rapat
Upaya penyelesaian masalah keruhnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Malili akan dimulai dengan agenda pengecekan lapangan. Antara lain, pengecekan kondisi kolam endapan (Sediment Pond) KM 24 dan Hulu aliran sungai yang masuk dalam IPPKH PT. CLM (Buangan Air sungai dari Sulawesi Tenggara).
Setelah data lapangan terbaru terkumpul, akan dilakukan tindakan penanganan. Untuk itu, langkah awal yang dilakukan ini membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Apakah nantinya akan melibatkan pihak ketiga dalam menyelesaikan masalah lingkungan hidup atau das Malili ini, tentu akan berdasarkan data kongkrit nantinya.
Kadis DLH Kabupaten Luwu Timur, Andi Makkaraka mengaku, masalah keruhnya sungai Malili sudah mendapatkan solusi awal untuk kembali bertindak. Sisa aksi nyata dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.
“Jadi kita memang membahas seperti apa solusi terbaik dalam menangani masalah ini. Dan ini sudah ada kesepakatan untuk menindaklanjuti masalah ini dengan melakukan peninjauan terlebih dahulu,” kata Andi Makkaraka.
Sementara itu, Ketua Umum KKM, Muh Arfah BM mengatakan, kondisi sungai Malili memang patut menjadi perhatian pihak manajemen PT CLM. Apa yang menjadi keluhan masyarakat ini sesungguhnya salah satu bentuk perhatian masyarakat.
“Masyarakat hanya menginginkan sungai Malili tetap jernih. Makanya kita membahas seperti apa solusinya. Bagaimana menangani masalah ini. Apakah harus melibatkan BUMD atau pihak ketiga, tentu akan lebih baik lagi. Sebab, sudah ada pihak yang memang fokus dalam menangani lingkungan hidup,” kata Muh Arfa BM.
Di sisi lain, apa yang menjadi hasil pertemuan diharapkan langsung dilaksanakan. Dimana, sudah ada tindakan dalam upaya penanganan hidup paling lambat awal bulan Mei. (*)