Pagelaran Budaya dan Kongres Lembaga Adat Suku Pasitabe Berlangsung Meriah
TAPOJIE.COM — Pagelaran budaya berlangsung meriah dengan suguhan pertunjukan seni dan tarian adat tradisional. Ada parade masyarakat adat, permainan tradisional, dan suguhan makanan tradisional.
Seluruh penampilan ini tersaji pada Pagelaran Budaya dan Kongres Lembaga Adat Suku Padoe, Karunsie, dan Tambee (Pasitabe) 2024, di Lapangan Karelai, Wasuponda, Selasa-Kamis (23-25/7/2024). Ramai sekali.
“Budaya merupakan ciri khas kita, nilai-nilai luhur yang menjadi kunci kekuatan dan keberagaman masyarakat kita. Saya berharap ke depan kegiatan ini tetap dilanjutkan dan menjadi event tahunan dan tentu kegiatannya akan lebih baik lagi,” kata Bupati Luwu Timur, Budiman, saat memberikan sambutan.
Menurutnya, pagelaran budaya tidak sekadar ajang hiburan semata. Tetapi momentum penyadaran akan pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya, sekaligus sebagai wujud komitmen untuk merawat dan menjadikan nilai-nilai budaya sebagai pedoman kehidupan bersama.
“Pagelaran budaya ini menjadi momentum penting dalam memupuk kepedulian terhadap pelestarian budaya. Ini sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Luwu Timur untuk berkelanjutan dan lebih maju dengan tetap menghormati nilai-nilai agama dan budaya,” ungkap Budiman.
Sementara itu, Ketua Panitia, Sihanto Bela mengatakan, kegiatan ini merupakan amanat dari kemitraan dan persaudaraan tiga lembaga adat, yaitu Lembaga Adat Padoe, Lembaga Masyarakat Adat To Karunsie, dan Lembaga Pemberdayaan Tongku dan Budaya Tambee.
Masyarakat ketiga adat tersebut sangat sadar akan pentingnya membangun kerukunan dan persaudaraan di tengah pluralisme budaya Luwu Timur saat ini. Dengan terwujudnya kerukunan antar komunitas, pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi membangun daerah.
“Terima kasih dan apresiasi atas dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur, PT Vale Indonesia, dan masyarakat atas dukungan pelaksanaan kegiatan ini,” tambah Sihanto.
Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menyatakan pentingnya upaya bersama dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal.
“Melalui kegiatan ini, mari kita jaga, lestarikan, dan kembangkan budaya yang luhur ini. Ini merupakan langkah konkret dalam menghargai keberagaman sosial dan budaya,” ujar Endra. (*)