Ketika Angkatan 29 Polres Lutim Anniversary, Rela Jalan Kaki Dua Kilometer Demi Bagikan Sembako

0

TAPOJIE.COM — Tak ada kue tar untuk anniversary ke 18 tahun pengabdian Angkatan 29 Polres Lutim. Yang ada, mereka menyiapkan kado untuk masyarakat kurang mampu.

Minggu, (29/12/24), jam menunjuk angka 17.12 WITA. Kanit Regident Polres Luwu Timur IPDA Amiruddin bersama Kasi Humas Polres Luwu Timur Bripka Andi Muh Taufik dan Ba Polsek Malili Bripka Suprayogi berada di satu mobil yang sama.

Di bagasi mobil, ada beberapa dos Indomie, dan beberapa karung beras. Dan sekitar 10 rak telus. “Eko dan Puput di mobil satu. Itu di depan,” Kata IPDA Amiruddin sambil menunjuk mobil berwarna putih di depan mobilnya.

Bripka Eko Prasetyo sendiri menjabat Kaur Yanmin Satintelkam Polres Luwu Timur Bripka. Sementara Bripka Puput Angriawan, menjabat Paur Logistik Polres Luwu Timur. “Tasbi gimana? Coba telepon,” tanya IPDA Amiruddin kepada Andi Muh Taufik.

Taufik menelepon. Namun, nomor telepon Ba SPKT Polres Luwu Timur, Bripka Tasbi Sofyan tak aktif. “Sepertinya, Tasbi lagi temani anaknya main let,” ungkap Taufik.

IPDA Amiruddin jadi Ketua Angkatan 29, Gelombang Dua tahun 2006 (DREGD) Polres Luwu Timur. Baginya, berbagi dengan masyarakat kurang mampu pada momentum anniversary jauh lebih berharga. Ini program kemanusiaan yang harus dirawat.

Dari Desa Puncak Indah, mobil bergerak ke Kelurahan Malili. Kemudian singgah SDN 1 Malili. Di samping sekolah itu, ada rumah semi permanen. Ukurannya seperti kamar kontrakan. Sekitar 6×4 meter.

Itu kediaman Andi Sari. Ibu rumah tangga yang sehari-harinya ngojek untuk menafkahi anak-anaknya. “Suami ada Bu,” tanya IPDA Amiruddin.

“Iya Pak. Lagi pergi kerja. Jadi buruh bangunan Pak,” jawab Sari sembari melempar senyum. Di samping Sari, ada anak perempuannya. Usianya, sekitar 7 tahun.

Sari punya tujuh orang anak. Di rumah kecilnya, mereka tinggal 9 orang. Sangat sempit. IPDA Amiruddin berharap, bantuan yang diberikan bisa meringankan beban keluarga.

“Terima kasih banyak pak. Saya doakan agar selalu diberikan kesehatan. Rezekinya dilimpahkan. Aamiin YRA. Terimakasih sekali lagi Pak,” ungkap Sari dengan mata berkaca-kaca.

Kini, Dregd bergerak ke Jalan Samudera, Kelurahan Malili Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur. Mobil diparkir di tepi jalan.

“Kita jalan. Karena rumahnya itu Daeng Singara tidak bisa ditempuh dengan kendaraan. Itu jalannya, mendaki. Jalan tanah. Sempit,” kata Yogi sapaan Suprayogi.

Amiruddin, Yogi, Taufik, Puput, dan Eko mengangkat sembako yang akan diberikan. Kemudian berjalan kaki melalui jalanan menanjak. Tiba di lapangan stol (lintasan pesawat).

 

Rumput mengelilingi lintasan. Ada rumah kayu kosong. Itu bukan kediaman Daeng Singara. Kata Yogi masih jauh. Dan rumahnya agak masuk lorong. Saya juga agak lupa-lupa. Sudah lama tidak ke sini.

Eko mulai cemas. Karena sudah jalan satu kilometer lebih. Jangan sampai Daeng Singara yang dimaksud Yogi sudah pindah. Ataukah tidak sedang berada di rumah. Tetapi Yogi masih percaya diri. Daeng Singara ada di rumahnya.

Sekitar 10 menit kemudian, akhirnya ada lorong. Lorong pertama belum menemukan kediaman Daeng. Ternyata di lorong sebelah. Rumah kayu Daeng sudah terlihat. Tak ada rumah lain. Hanya kediamannya saja.

“Assalamualaikum,” Yogi memberi salam dengan suara agak keras.

“Waalaikumsalam,” jawab seorang laki-laki dari dalam rumah panggung itu.

Daeng jalan perlahan menuju teras. Kemudian membuka pintu tangga. “Saya Yogi. Masih diingat jika,” kata Yogi.

“Pak Polisi. Menreki (naik Ki),” jawab Daeng.

Daeng Singara bilang, usianya sudah 79 tahun. Dia tinggal seorang diri. Istrinya memilih tinggal di Desa Ussu. “Kalau boleh tahu, ini dari mana,” tanya Daeng Singara.

“Oh Iya Daeng. Kami ini polisi Angkatan 29 Gelombang Kedua Polres Luwu Timur. Kami ingin berbagi untuk aniversary ke 18 tahun. Mohon doakan kami Pak,” jelas Amiruddin.

Daeng Singara langsung membacakan doa. Ia sangat fasih membacakan doa. Ayat-ayat Qur’an terdengar merdu di telinga.

Sembako dari Dregd Polres Luwu Timur ungkapnya sangat meringankan beban Daeng Singara. Apalagi ia hidup seorang diri. Kini, sudah ada tambahan bahan makan untuk satu bulan ini.

Dregd Polres Luwu Timur akan menjadikan program berbagai minimal sekali setahun. Ini rutin.

Kini, nomor telepon Tasbi sudah aktif. Namun semua kegiatan sudah selesai. Ia diminta merapat ke Posko. Ikut berbincang-bincang untuk agenda selanjutnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *