Keterlibatan Kontraktor Lokal Minim, Ketua Divisi Ketenagakerjaan KKM Sampaikan Adanya Dugaan Pengaturan Tender Proyek yang Dilakukan Oknum Karyawan PT Vale
TAPOJIE.COM — Pemberdayaan kontraktor lokal PT Vale Indonesia Tbk mendapat sorotan publik. Sebab, pekerjaan didominasi kontraktor nasional.
Ketua Divisi Ketenagakerjaan KKM, Musran siap dan menantang pihak manajemen PT Vale Indonesia Tbk, buka-bukaan data dugaan pengaturan proyek yang mematikan kontraktor lokal. “Saya siap buka. Tetapi saya mau semua pimpinan Vale ini bertanda tangan untuk tidak tegas dan membersihkan oknum-oknum ini,” katanya saat dialog dengan pihak Manajemen PT Vale di gedung DPRD Lutim, Senin (10/4).
Menurut Musran, oknum karyawan PT Vale Indonesia Tbk lah pelaku utamanya. Mereka menggabungkan sejumlah proyek yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan lokal agar proyek tersebut hanya bisa dimenangkan oleh perusahaan nasional.
“Usut punya usut. Perusahaan nasional ini dibawa oleh oknum karyawan PT Vale. Tetapi kan tidak pernah ditindaklanjuti ini. Saya sudah dua kali melaporkan hal ini di internal Vale, tetapi tetap saja tidak diindahkan. Untuk itu, pihak manajemen ini harus berbenah. Harus ada kontrol atau pengawasan agar hal ini tidak terjadi lagi,” tegas lelaki yang akrab disapa Mullank.
Pernyataan menohok yang dilontarkan Mullank sontak membuat Ketua I DPRD Lutim, HM Siddiq BM, Kadisnakertrans Lutim Kamal Rasyid, Camat Malili Nasir DJ, dan sejumlah massa aksi KKM bergeming. Sebab, perusahaan raksasa ini dianggap bersih selama ini.
“Saya cukup kaget juga dengan hal yang disampaikan Mullank. Kalau bisa, data-data itu bisa diberikan atau diadukan ke DPRD agar kami bisa menindaklanjuti hal tersebut. Karena ini baru sampai di kami,” ungkap Wakil Ketua I DPRD Lutim, HM Siddiq BM.
Sementara itu, Direktur Eksternal PT Vale Indonesia Tbk, Enra Kusuma mengatakan, dugaan permainan atau pengaturan tender proyek ini akan kami telusuri. “Kami juga berharap hal ini dilaporkan langsung. Kalau bilang sudah dilaporkan saya kira semuanya sedang diproses,” kata Enra Kusuma.
Di sisi lain, Enra Kusuma tidak menafikan jika keterlibatan kontraktor lokal asal kecamatan Malili memang sangat minim. Hal ini memungkinkan terjadi karena beberapa faktor. Sehingga, perlu pendampingan khusus nantinya.
“Kita sepakat untuk memberikan kesempatan kepada kontraktor lokal. Bahkan kita sudah membahas bagaimana permintaan masyarakat agar kontraktor lokal yang akan menggandeng nasional. Jadi tidak harus nasional terus yang menggandeng lokal,” ungkapnya. (*)